My Song

Sabtu, 27 Juni 2015

Penanganan Diskalkulia

Nah, di post sebelumnya khan kita sudah berkenalan dengan diskalkulia, sekarang kita akan mengetahui bagaimana penanganan diskalkulia itu?! ....
Silakan disimak :)

  • Penanganan Gangguan Belajar Matematika harus dimulai di awal karir pendidikan anak. Sayangnya, gangguan belajar matematika biasanya tidak ddisadar dan sulit dideteksi cukup dini atau manajemen ditunda sampai masalah lain (misalnya, bahasa cacat) yang ditangani.
  • Banyak anak menganggap matematika sebagai subjek terbatas ketat untuk kelas matematika dan pekerjaan rumah. Remediasi awal dari gangguan belajar matematika sangat penting untuk memastikan pengakuan anak signifikansi matematika ‘tidak hanya di kelas tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan informasi baru tersedia untuk membaca gangguan (RDS), strategi baru yang dirancang untuk pendidik untuk membimbing dan membantu siswa meningkatkan nonperforming tersedia. Pekerjaan masih diperlukan untuk mengidentifikasi masalah dasar dengan gangguan belajar matematika, yang akan membantu menciptakan strategi yang lebih baik untuk membantu anak-anak. Sementara itu, pedoman berikut ditunjukkan untuk membantu anak-anak dengan cacat ini meresap.
  • Perbanyak contoh-contoh konkrit untuk memastikan pemahaman yang kuat sebelum melangkah kepada konsep yang abstrak. Hal ini akan membantu untuk memberikan strategi untuk memvisualisasikan konsep. Ketika mengerjakan soal cerita, berikan kesempatan kepada anak untuk membayangakan situasi kehidupan sehari-hari atau alat yang membantunya memvisualisasikan sebuah bentuk, konsep, atau pola.
  • Berikan kesempatan untuk menggunakan gam bar, grafik, kalimat, atau kartu untuk membantu dalam hal pemahaman soal. Hubungkan permasalahannya dengan contoh kehidupan sehari-hari.
  • Kembangkan sebuah konsep diri bahwa ‘says bias’, sesering mungkin. JANGAN katakan, “Ibu/Ayah tidak pandai matematika, tak heran kamu pun begitu”. Ingatlah, dengan suasana yang baik, (tutoring, one to one support) dan sikap yang positif, semua orang pintar matematika !
  • Gunakan pendekatan yang positif untuk mengenalkan konsep dasar. Kartu atau permainan komputer untuk menguasai konsep awal sampai dengan 20 dan tabel perkalian akan sang at berguna. 10 menit sehari akan berhasil.
  • Berikan bantuan dalam mempelajari simbol-simbol matematika dan bahasa matematika. Contohnya, pikirkan tenting simbol ‘-’ (minus) berarti ‘pergi’ atau ‘hilang’, dan simbol ‘+’ berarti ‘datang’ atau ‘muncul’.Simbol ‘-’ bisa juga berarti ‘mengurangi’, bisa juga pecahan, atau juga bilangan bulat negatif.
  • Remediasi menuntut kerjasama erat antara guru kelas reguler dan mereka yang terlibat dalam mendukung perbaikan. Banyak anak dengan prestasi dalam matematika yang memenuhi syarat untuk secara hukum diamanatkan pelayanan pendidikan khusus di sekolah umum. Perbedaan luas yang diamati dalam persyaratan layanan, dan kualitas dan intensitas pelayanan nyata bervariasi antara masyarakat. Mengidentifikasi cacat dari setiap siswa dan menangani itu di tingkat individu masih penting.
Pedoman remediasi Umum adalah sebagai berikut:
Subkomponen Tertinggal
  • Seorang guru, seorang guru kelas reguler atau sumber daya, dan, dalam kondisi tertentu, orang tua dapat membantu pekerjaan siswa pada subkomponen terbelakang tertentu. Konsep ini bagi anak untuk bekerja lebih pada subkomponen terbelakang dari pada mendapatkan jawaban yang benar. Contoh termasuk praktek di bawah pengawasan untuk siswa dengan pengenalan pola yang buruk, yang dirancang untuk mengkaji masalah kata dan untuk mengidentifikasi kata-kata kunci atau pola yang menyarankan prosedur tertentu. Dalam contoh lain, seorang anak yang otomatis mengingat fakta-fakta matematika tertunda harus berlatih mengingat fakta-fakta sesuai waktu yang ditentukan.
  • Bila mungkin, memanfaatkan kekuatan perkembangan anak dan kedekatan wilayah subjek. Sebuah visualisator yang baik harus mempelajari dengan benar masalah diselesaikan dan membuat penggunaan diagram dan bahan grafis lainnya. Seorang anak yang sangat lisan harus belajar matematika dengan mencoba untuk mengajar subjek. Dalam beberapa kasus, penggunaan perangkat lunak pendidikan dapat memfasilitasi pembelajaran pada tingkat subkomponen kekurangan.
Tehnik Bypass
  • Dalam pengaturan kelas reguler, metode pengajaran yang sering diinginkan adalah untuk menghindari komponen tugas kekurangan matematika. Teknik ini memungkinkan memotong anak untuk belajar matematika meskipun kehadiran subkomponen kekurangan. Contohnya termasuk siswa memungkinkan yang lemah mengingat fakta-fakta matematika untuk menggunakan kalkulator ketika memecahkan masalah kata.
  • Waktu dapat digunakan sebagai strategi lain bypass. Siswa dengan otomatisasi tertunda mungkin memerlukan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan masalah. Strategi bypass untuk para siswa dapat terdiri dari memberi mereka lebih banyak waktu untuk menyelesaikan masalah atau mengharapkan mereka untuk memecahkan masalah sedikit.
Mengajar Kehidupan Nyata Matematika
  • Anak-anak yang memiliki kekurangan komponen terlalu banyak atau yang memiliki kemampuan kurikuler kekurangan memerlukan metode pengajaran yang inovatif konsisten.
  • Kesamaan analisis dan situasi kehidupan nyata adalah contoh metode inovatif yang memungkinkan anak-anak untuk belajar teknik dasar matematika.
Lingkungan
  • Menyediakan lingkungan yang ideal untuk bekerja, dengan sedikit gangguan dan pasokan yang cukup dari alat (misalnya, pensil, penghapus, kertas grafik).
  • Beberapa anak mungkin membutuhkan tutor di luar kelas reguler untuk membantu fokus pada kecacatan anak dan menghindari tekanan kelas.
Manajemen disfungsi perkembangan saraf
  • Kinerja Matematika mungkin terganggu oleh disfungsi perkembangan saraf lainnya (misalnya, attention deficit hyperactivity disorder [ADHD], bahasa cacat). Mengobati masalah ini masing sangat mungkin meningkatkan keterampilan matematika.
  • mode terpilih pelatihan kognitif dapat membantu meningkatkan pembentukan konsep, pemecahan masalah keterampilan, dan, yang paling penting, memori.
Meningkatkan kurikulum
  • Penelitian telah mengungkapkan bahwa, rata-rata, miskin kinerja matematika di Amerika Serikat dapat dikaitkan dengan kurikulum kekurangan dibandingkan dengan kurikulum yang digunakan di negara-negara lain.
  • Dalam analisis mendalam dari kurikulum, bersama dengan penggabungan berbagai menyarankan perubahan baru, mungkin meningkatkan kinerja nasional secara keseluruhan dalam matematika.
Penelitian di masa depan
  • Sebuah gerakan yang berkembang di bidang gangguan belajar matematika mengakui “rasa nomor.”
  • A “fonem” Konsep menunjukkan bahwa pemahaman tentang suara dan huruf membantu mengembangkan strategi bagi pendidik. “Nomor akal” adalah sebuah konsep yang sama.
  • Gersten dkk percaya bahwa ini adalah konsep angka dipelajari pada anak usia dini dan mungkin memainkan peran penting dalam pemahaman tentang pengajaran matematika, terutama untuk anak-anak cacat. Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum pengembangan strategi konkret untuk mencapai tujuan ini.


Semoga Bermanfaat ^_^

Selasa, 23 Juni 2015

Matematika Menakjubkan




MATEMATIKA memang menakjubkan :

PERTAMA :
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

KEDUA :
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 =
1111111111

KETIGA :
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

KEEMPAT :
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Kurang hebat ?
Sekarang lihat ini :
Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?

Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih
dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.

Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G-E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita.
Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%

( artinya, Cinta & Kasih Sayank ALLAH melampaui Segalanya...)


Diskalkulia.?



Diskalkulia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan matematika. Seseorang dengan diskalkulia sering mengalami kesulitanmemecahkan masalah matematika dan menangkap konsep-konsep dasar aritmatika.
Dyscalculia adalah ketidakmampuan searing anak dalam menyerap konsep aritmatika. Aturan yang digunakan untuk pendidikan khusus diskalkulia beragam dari negara ke negara. Pada awal penilaiannya, siswa akan mengalami kesulitan yang terlihat signifikan dalam aritmatika, lalu baru dapat ditegakkan diagnosisnya dengan melalui serangkain tes, sebelum pada akhirnya akan diberikan pengajaran khusus. Siswa dengan gejala diskalkulia ini sulit di diagnosis terutama mereka yang bersekolah di sekolah-sekolah Negri, dikarenakan lemahnya stander pengukuran kerangka kerjadan kriteria
Sebagian besar, orang yang mengalami diskalkulia atau kesulitan dalam Matematika mempunyai kesulitan dalam proses visual. Pada beberapa kasus, pada bagian pemrosesan dan pengurutan, matematika memerlukan seperangkat prosedur yang harus diikuti dalam pol a yang urut, hal ini juga berkaitan dengan kurangnya memory (memory deficits). Mereka yang mengalami kesulitan mengingat benda-benda/angka, akan mengalami kesulitan mengingat urutan operasi (order of operations) yang harus diikuti atau langkah-langkah pengurutan tertentu yang harus diambil untuk memecahkan soal-soal matematika.
Diskalkulia dikenal juga dengan istilah “math difficulty” karena menyangkut gangguan pada kemampuan kalkulasi secara matematis. Kesulitan ini dapat ditinjau secara kuantitatif yang terbagi menjadi bentuk kesulitan berhitung (counting) dan mengkalkulasi (calculating). Anak yang bersangkutan akan menunjukkan kesulitan dalam memahami proses-proses matematis. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya kesulitan belajar dan mengerjakan tugas yang melibatkan angka ataupun simbol matematis.

 

Ciri-ciri Diskalkulia


Ciri kanak-kanak yang mengalami diskalkulia beragam bentuknya. Berikut merupakan karakter kanak-kanak diskalkulia, diantaranya :
  • Biasanya kanak-kanak tidak memahami proses matematik, yang disertakan dengan kesulitan menyiapkan tugas yang melibatkan angka atau simbol matematik.
  • Kanak-kanak sulit dalam menggunakan konsep waktu. Seseorang kanak-kanak bingung mengingat masa lampau dan masa sekarang.
  • Kurangnya pemahaman kanak-kanak tentang nilai tempat, seperti sa, puluh, ratus, ribu dan seterusnya.
  • Kanak-kanak sulit untuk memfokuskan diri khususnya pada mata pelajaran matematik. Akan tetapi memiliki kemampuan berbahasa yang normal (baik verbal, membaca, menulis mahupun mengingat apa yang ditulis sebelumnya).
  • Kanak-kanak mengalami kesulitan dalam aktiviti olahraga kerana tidak dapat mengikuti peraturan permainan yang berhubungan dengan sistem skor.
  • Memberikan jawapan yang berubah-ubah (inkonsisten) saat diberikan pertanyaan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
  • Kanak-kanak sulit melakukan penghintungan matematik dalam kehidupan seharian, misalnya dia sulit menghitung transaksi (berbelanja) termasuk menghitung baki wang. Seringkali kanak-kanak tersebut menjadi takut memegang wang, menghindari transaksi, mahupun kegiatan yang harus melibatkan penggunaan wang.
  • Selain lemah dalam kemampuan matematik, kanak-kanak diskalkulia juga sukar memahami not-not angka dalam pelajaran muzik yang menyebabkan kanak-kanak ini sukar bermain alat muzik.
Tanda-tanda lain yang dapat diamati, adalah:

1. Sukar membezakan  tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, =
2. Sukar mengoperasikan hitungan/bilangan,
3. Sering salah mengira dengan mengikut urutan ,
4. Sering salah membezakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dan sebagainya,
5. Sukar membezakan bentuk-bentuk geometri.
Selain gejala tersebut, diskalkulia dapat pula diamati tanda-tanda seperti berikut ini.
1. Proses penglihatan atau visual lemah dan bermasalah dengan spasial (kemampuan memahami bentuk ruang). Dia juga sukar memasukkan angka-angka pada kolum yang tepat.
2. Kesukaran dalam menentukan posisi, misalkan saat diminta menyebutkan urutan angka. Bingung menentukan sisi kiri dan kanan, serta disorientasi waktu (bingung antara masa lampau dan masa depan).
3. Bingung membezakan dua angka yang bentuknya hampir sama,misalnya angka 7 dan 9, atau angka 3 dan 8. Silangan kanak-kanak juga ada yang sukar menggunakan kalkulator.
4. Umumnya kanak-kanak diskalkulia mampu menggunakan bahasa yang normal (baik verbal, membaca, menulis atau mengingat ayat yang ditulis).
5. Kesukaran memahami konsep waktu dan arah.Akibatnya,sering kali mereka datang lambat ke sekolah atau ke suatu acara.
6. Salah dalam mengingat atau menyebut kembali nama orang.
7. Memberikan jawaban yang berubah-ubah (inkonsisten) saat diberi pertanyaan penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian.
8. Kesukaran membaca angka-angka pada jam, atau dalam menentukan lokasi sebuah negara, kota, jalan dan sebagainya
9. Sukar memahami not-not dalam pembelajaran muzik atau kesukaran dalam memainkan alat muzik. Koordinasi gerak tubuhnya juga buruk, misalnya saat diminta mengikuti gerakan-gerakan dalam aerobik dan menari. Dia juga sukar mengingat skor dalam pertandingan olahraga.Kanak-kanak diskalkulia tidak boleh merancang kewangannya dengan baik dan biasanya hanya berfikir tentang kewangan jangka pendek. Kadang-kadang dia cemas ketika harus membuat transaksi yang melibatkan uang.



Deteksi Dini Diskalkulia
Deteksi diskalkulia bisa dilakukan sejak kecil, tapi juga disesuaikan dengan perkembangan usia.
  • Anak usia 4- 5 tahun biasanya belum diwajibkan mengenal konsep jumlah, hanya konsep hitungan
  • Anak usia 6 tahun ke atas umumnya sudah mulai dikenalkan dengan konsep jumlah yang menggunakan simbol seperti penambahan (+) dan pengurangan (-). Jika pada usia 6 tahun anak sulit mengenali konsep jumlah, maka kemungkinan nantinya dia akan mengalami kesulitan berhitung. Proses berhitung melibatkan pola pikir serta kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah.
Faktor genetik mungkin berperan pada kasus diskalkulia, tapi faktor lingkungan dan simulasi juga bisa ikut menentukan. Alat peraga juga sangat bagus untuk digunakan, karena dalam matematika menggunakan simbol-simbol yang bersifat abstrak. Jadi, supaya lebih konkret digunakan alat peraga sehingga anak lebih mudah mengenal konsep matematika itu sendiri.
 

Media Pembelajaran Matematika : "Tirai Pecahan"


 

Alat :
a.    Palu
b.    Gergaji
c.    Bur
d.   Penggaris
e.    Gunting
f.     Cuter
g.    Pensil dan bolpoin
h.    Amplas
i.      Double tip
j.    Las

 
Bahan
a.    Triplek (100 x 80 cm)
b.    Melamin (100 x 80 cm)
c.    Gear sepeda (4 buah)
d.   Mika (13 lembar)
e.    Rantai sepeda (1 buah)
f.     Besi (3 buah)
g.    Baut ring
h.    Kayu reng
i.      Lis alumunium
j.      Kain flanel warna merah 1 (50 x 50 cm)
k.    Kain flanel warna hitam 1 ( 20 x 20 cm)
l.      Kain flanel warna kuning 1 (20 x 20 cm)
m.  Kertas karton warna merah 1 lembar
n.    Kertas karton warna kuning 1 lembar
o.    Kertas karton warna hitam 1 lembar
p.    Kertas kado 1 lembar
q.    Lem bakar
r.     Lem alteko

Cara Pembuatan
1.         Membuat desain gambar sesuai rencana.
2.        Mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
3.         Memotong melamin dan triplek dengan ukuran 100 x 80 cm.
4.         Melubangi melamin bagian atas berbentuk lingkaran 2 buah dengan diameter 30 cm.
5.         Melubangi triplek sebanyak 3 lubang seukuran dengan tuas besi yang digunakan,dimana 2 lubang
        sebagai itu sebagai pusat lingkaran dan 1 lubang sebagai tuas pemutar.
6.         Mengelas gear pada masing-masing tuas. Setelah itu memasang masing-maisng gear pada lubang yang 
       disediakan dan di beri tatanan agar kokoh.
7.         Memasang rantai pada tiap gear sebagai pemutar alat peraga.
8.         Membuat lingkaran dari mika sebanyak 13 lembar dan kertas warna kuning sebanyak 2 lembar  serta 
        merah sebanyak 2 lembar berdiameter 30 cm.
9.         Menyatukan 1 lembar mika dengan 1 lembar kertas asturo warna kuning dan merah.
10.     Memasang bundaran kertas pada triplek yang telah di beri rantai pada pusat tuas. Memberi
        jarum besi yang telah dililitkan dengan jkawat sebagai jarum petunjuk.
11.      Menutup bagian yang tadi dengan melamin.
12.      Membuat wadah untuk lingkaran mika.
13.      Membuat bagian pecahan pada mika megunakan spidol.
14.      Menempelkan perekat pada sisi lingkaran bagian atas, guna merekatkan pecahan mika dengan lubang 
         bagian atas.
15.      Menghias bagian melamin yang tidak digunakan.
16.      Membuat balok kardus sesuai dengan pecahan pada pengopereasian.
17.      Alat peraga tirai pecahan siap digunakan.


Cara Penggunaan

1.    Pastikan kedua lingkaran terarsir warna merah.
2.    Putar tombol pemutar untuk mengecek sumbu rotasi berfungsi, nampak terarsir warna orange.
3.    Jika berputar searah jarum jam maka operasi penjumlahan, dan bila berputar berlawanan arah jarum jam
     maka operasi pengurangan.
4.    Bagian lingkaran sebelah kiri merupakan suku operasi, bagian lingkaran sebelah kanan merupakan suku 
      kedua sekaligus menjadi hasil dari suatu operasi pecahan.
5.    Untuk mengetahui pecahan sejenis, silahkan ambil pecahan setengah (1/2) pasang di bagian lingkaran kiri,
      kemudian ambil pecahan seperempat (1/4) pasang bagian kanan. Putar tombol searah jarum jam sampai
      warna merah terarsir warna orange sampai setengah bagian, kemudian lihat di bagian lingkaran
      kiri,terlihat bahwa 2/4 adalah pecahan sejenis dengan ½.
6.    Untuk mencoba operasi silahkan ambil soal di kantung soal, lalu memasang balok kardus sesuai pecahan
     pada soal, misal 1/3 +1/6, maka ambil pecahan 1/3 an (suku pertama) dipasang pada lingkaran bagian
     kiri, dan 1/6 an (suku kedua)  dipasang pada lingkaran bagian kanan, karena operasinyapenjumlahan
     maka putar tombol sampai mengarsir 1/3, karena bagian kiri dan bagian kanan terarsir sama, maka
     tinggal lihat dibagian kanan, perlu diketahui bahwa semua bagian pecahan mempunyai nilai sama yaitu 1/6,
     jadi tinggal diputar searah jarum jam samapi 1/6, didapat 4/6 adalah hasilnya.
7.    Dapat digunakan juga perkalian bilangan bulat dengan bilangan pecahan, misalkan 2 x ¼ = ¼ + ¼.
8.    Untuk mencoba lagi silahkan ambil soal lagi.

Selamat Mencobanya ^_^
/* Modifikasi widget Arsip */ @keyframes list_archive_anima{0%{opacity:1.0;margin-left:0px;color:brown;} 60%{opacity:0;margin-left:20px;color:red;}100%{opacity:1.0;margin-left:-30px;color:orange;}} /* brown, red, orange bisa diganti dengan warna lain */ @-o-keyframes list_archive_anima{0%{opacity:1.0;margin-left:0px;color:brown;} 60%{opacity:0;margin-left:20px;color:red;}100%{opacity:1.0;margin-left:-30px;color:orange;}} /* brown, red, orange bisa diganti dengan warna lain */ @-ms-keyframes list_archive_anima{0%{opacity:1.0;margin-left:0px;color:brown;} 60%{opacity:0;margin-left:20px;color:red;}100%{opacity:1.0;margin-left:-30px;color:orange;}} /* brown, red, orange bisa diganti dengan warna lain */ @-moz-keyframes list_archive_anima{0%{opacity:1.0;margin-left:0px;color:brown;} 60%{opacity:0;margin-left:20px;color:red;}100%{opacity:1.0;margin-left:-30px;color:orange;}} /* brown, red, orange bisa diganti dengan warna lain */ @-webkit-keyframes list_archive_anima{0%{opacity:1.0;margin-left:0px;color:brown;} 60%{opacity:0;margin-left:20px;color:red;}100%{opacity:1.0;margin-left:-30px;color:orange;}} /* brown, red, orange bisa diganti dengan warna lain */ #BlogArchive1_ArchiveList ul.posts li{ list-style-type:circle; /* circle bisa diganti dg square, disc, georgian, decimal */ width:97%; /* max width 100% */ color: brown; /* brown bisa diganti dengan warna lain */ } #BlogArchive1_ArchiveList ul.posts li:hover{ animation:list_archive_anima 0.4s forwards; /* 0.4s merupakan durasi animasi */ -o-animation:list_archive_anima 0.4s forwards; /* semakin kecil semakin cepat */ -ms-animation:list_archive_anima 0.4s forwards; /* semakin besar maka akan semakin lambat */ -moz-animation:list_archive_anima 0.4s forwards; /* nilai dapat dirubah - dalam s atau ms */ -webkit-animation:list_archive_anima 0.4s forwards; color:red; /* red bisa diganti dengan warna lain */ } #BlogArchive1_ArchiveList ul.posts li a{ text-decoration:none; /* by: http://gubhugreyot.blogspot.com - 12 juli 2012 */ transition:color 1.5s; /* transisi animasi warna teks link */ -o-transition:color 1.5s; /* 1.5s bisa diperbesar atau diperkecil */ -ms-transition:color 1.5s; /* semakin besar maka perubahan warna semakin lama */ -moz-transition:color 1.5s; /* tsemakin kecil akan semakin cepat */ -webkit-transition:color 1.5s; /* nilai dalam s atau ms */ } #BlogArchive1_ArchiveList ul.posts li:hover a{ color:red; /* red bisa diganti dengan warna lain */ } /* Modifikasi widget Arsip */